HABIB UMAR : KITA TIDAK AKAN PERNAH MEMPEREBUTKAN DUNIA DENGAN SIAPAPUN

Pernah ada seseorang yang mengaku-ngaku sebagai pemilik tanahnya Habib Umar bin Hafidz. Ia mengatakan bahwa tanah itu adalah miliknya. Maka keesokan harinya Habib Salim, putera Habib Umar, mendatangi orang tersebut dan menjelaskan panjang lebar bahwa tanah itu bukan miliknya tapi milik Habib Umar. Surat-surat resminya pun ada di tangan Habib Umar. Namun orang tersebut tidak bergeming, tetap ngotot mengakui tanah itu adalah miliknya. Akhirnya dengan terpaksa Habib Salim mendatangi sang ayah, Habib Umar bin Hafidz, seraya menjelaskan semuanya : “Abah, si fulan mengaku-ngaku tanah kita yang ada di daerah sana adalah miliknya”, tutur sang anak. Habib Umar malah menanggapi perkataan anaknya itu dengan senyuman, lalu berkata : “Kalau begitu kita ikhlaskan saja tanah itu untuk dia.” Sang anak menjadi terheran-heran, barangkali ada yang salah didengar ia mencoba memastikan : “Tapi, bukankah surat-surat resmi tanah itu ada di tangan kita??”