TASBIH KEPADA ALLAH
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat Karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan yang Maha keras siksa-Nya. “ ( QS Ar Ra’d, 13 ).“
Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya , dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” ( QS An Nuur, 41 ).“
Maka kami Telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah kami berikan hikmah dan ilmu dan Telah kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. dan kamilah yang melakukannya.” ( QS Anbiya, 79 ).
Lalu mengapa kita tidak bertasbih ? Bukankah Allah telah menjadikan kita makhluk yang paling mulia diantara semua makhluk ciptaannya ?.“ Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat).” ( QS Al Hijr 98 ),“
Sesungguhnya orang yang benar benar percaya kepada ayat ayat kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong “. ( QS As Sajadah, 15 ).Bilakah bertasbih ?
Bertasbih bisa kapan saja. Tetapi saat-saat bertasbih yang paling afdhol, tentu saja sebagaimana yang diatur oleh oleh Sang Penguasa, Allah Azza wa Jalla. Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat-ayat yang menentukan kapan sebaiknya bertasbih. Waktunya antara lain pada pagi hari, petang hari, siang hari, malam hari ( terutama pada malam yang panjang; yaitu setelah Isya sampai Subuh ), sebelum matahari terbenam, sebelum terbit fajar dan sesudah sholat, sebagaimana firman Allah swt berikut ini :“ Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.
Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” ( QS Al Ahzab, 41 – 42 ).“ Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang Telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. “ ( QS An Nuur, 36 )“ Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh. “ ( QS Ar Ruum, 17 ).“ Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. “ ( QS. Al Fath, 9 ).“
Maka Bersabarlah kamu, Karena Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” ( Qs. Mu’min, 55 )“
Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang.” ( QS Thahaa, 130 )“ Maka Bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya). Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang. “ ( QS Al Qaf, 39 – 40 )“
Dan Bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, Maka Sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar). “
( QS. Thur, 48 – 49 )“ Dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” ( QS Al- Insaan, 26 ) Apakah perbedaan dzikir, tasbih / wirid.Dzikir berasal dari kata dzakara yang berarti memberi peringatan atau mengingat. Maka pengertian dzikir lebih luas dari tasbih / wirid. Shalat, tasbih, doa, mengaji semuanya termasuk dzikir.
Sedangkan tasbih berasal dari kata sabaha yang artinya mensucikan. Wirid bukan berasal dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Melayu, yang artinya perkataan yang diulang-ulang. Jadi sebetulnya tasbih dan wirid sama artinya.Bacaan tasbih.Ucapan utama alam bertasbih adalah SUBHAANALLAAH yang artinya Maha Suci Allah. Tetapi saat bertasbih dianjurkan juga mengucapkan ALHAMDULILAH ( Tahmid ) dan ALLAHU AKBAR ( Takbir ), LA ILAHA ILLALLAH ( Tahlil ) dan sebagainya, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw dalam beberapa hadis, antara lain :Dari Abu Dzar ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda kepada saya : “ Maukah kamu aku beritahu kalimat yang paling disukai oleh Allah ? Sesungguhnya kalimat yang paling disukai oleh Allah adalah : SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI. “ ( HR. Muslim ).Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw, bersabda : “ Dua kalimat yang ringan pada lisan, berat pada timbangan amal, disukai oleh Allah Yang Maha Pengasih, yaitu SUBHAANALLAAH WABIHAMDIHI, SUBHAANALLAAHIL AZHIM ( Maha Suci Allah dengan memuji kepada-Nya; Maha Suci Allah Yang Maha Agung ).” ( HR. Bukhari dan Muslim ).Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw, bersabda : “ Sungguh jika aku mengucap : SUBHAANALLAAH WALHAMDULILLAH WALAA ILAAHA ILLALLAAHU AKBAR ( Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar ), itu lebih aku sukai, daripada apa yang disinari matahari ( dunia ).” ( HR. Muslim ).Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw, bersabda : “ Barangsiapa mengucapkan : LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU ‘LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ ALAA KULLI SYA’IN QADIIR ( Tidak ada Tuhan selain Allah Zat Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan dan segala puji. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu ) dalam sehari seratud kali, maka baginya ( pahalnya ) sama dengan memerdekakan sepuluh budak dan ditulis untuknya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan dan ucapan itu meruapakan penjagaan baginya dari gangguan setan pada hari tersebut sampai petang, serta tidak seorangpun datang dengan membawa yang lebih utama dari apa yang ia bawa ( kelak di hari kiamat ), kecuali seseorang yang beramal lebih banyak dari itu.”
Dan beliau bersabda pula : “ Barangsiapa mengucapkan SUBHAANALLAAH WABIHAMDIHI, dalam sehari seratus kali, maka turunlah kesalahan-kesalahannya, meskipun kesalahan-kesalahannya itu sebanyak buih di laut. “ ( HR. Bukhari dan Muslim ).Dari Abu Hurairah ra, ia dari Rasulullah saw, bersabda : “ Barangsiapa membaca tasbih tiga puluh tiga kali setiap selesai shalat, membaca tahmid tiga puluh tiga kali dan membaca takbir tiga puluh tiga kali, kemudian untuk melengkapi bilangan seratus ia membaca : LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAHU ‘LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA ‘ ALAA KULLI SYA’IN QADIIR, maka diampunilah dosa-dosanya walaupun dosa-dosanya itu seperti buih di lautan. “ ( HR. Muslim ).Dari Ibnu Mas’ud ra, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda ; “ Pada malam Isra’ aku bertemu dengan Nabi Ibrahim as. dan beliau bersabda : Wahai Muhammad, sampaikanlah salamku untuk umatmu dan beritahukanlah kepada mereka bahwa surga itu tanahnya subur dan airnya segar, serta merupakan suatu kebun dan tanamannya adalah : SUBHAANALLAAHI WALHAMDULILLAH WALAA ILAAHA ILLALLAAHU WALLAAHU AKBAR. “ ( HR. Turmudzi ). Baca Juga : Delapan-sifat-sufi-menurut-ulama-fikih
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....