SUFI DALAM BAHAYA
Suara Kota Pontianak. Com. P ermusuhan mazhabi dan tidak adanya toleransi terhadap suatu ajaran, telah meminta banyak korban jiwa, dan telah menciptakan daftar martir yang cukup panjang dalam Islam abad pertengahan. Titik kulminasi atas penolakan terhadap kaum Sufi tentulah pada apa yang dikenal sebaga Sufi-Martir — sebutan yang diperkenalkan oleh Louis Massignon, pakar tasawuf asal Prancis, penyingkap-terpelajar tragedi yang menimpa Al-Hallaj yang dihukum mati secara mengerikan di Baghdad pada 26 Maret 922. Korban lainnya dari kekolotan yang kejam itu adalah Ayn Qudhat Al-Hamadhani (7 Mei 1131) di Hamadhan dan As-Suhrawardi Maqtul (1191) di Aleppo. Tetapi jangan pernah dilupakan, bahwa pembunuhan sufi juga terjadi di negeri sendiri yaitu Syekh Siti Jenar di Cirebon (atau Demak) pada akhir abad ke-15, Abdul Hamid Abulung di Banjar Kalimantan Selatan yang dieksekusi atas nasihat Muhammad Arsyad Al-Banjari kepada sultan Banjar Tahmidullah II, dan seorang pengikut Hamzah Fansuri