KELOMPOK KELOMPOK SALAFI KONTEMPORER
Kaum salafiyah kontemporer di Timur Tengah tidak berwujud dalam satu kelompok saja, tapi menjadi beberapa kelompok.
|
Pertama, kelompok salafiyah politik yang dengan alasan universalitas risalah Islam lebih menaruh perhatian pada persoalan-persoalan politik ketimbang akidah. Mereka adalah kelompok yang terpengaruh oleh pemikiran Ikhwan al-Muslimin. Mereka biasa disebut salafiyun sururiyyun dengan merujuk pada dai Syiria Muhammad Syurur Zein al-Abidin, seorang anggota IM yang memisahkan diri. Kelompok inilah yang menentang keberadaan Amerika Serikat dan intervensi militernya dalam perang Teluk ke-2. Mereka juga menentang politik Saudi Arabia yang terpaku pada banyak pertimbangan. Itulah sebabnya banyak dari mereka yang harus masuk penjara, menyulitkan para pengikut mereka, serta mempersempit ruang gerak mereka di negeri Raja Saud tersebut. Tokoh-tokoh kelompok ini antara lain Salman al-Audah, Safar al-Hwali, Aid al-Qarni, dan lain-lain. Namun mereka kemudian dibebaskan dan terjadi rekonsiliasi dengan pemerintah.
.
Kedua, salafiyun al-albaniyun yang mengikuti Syaikh al-Muhaddis Nasiruddin al-Albani. Mereka memerangi fanatisme mazhab fikih dan menolak taklid, sekalipun oleh kalangan awam. Namun, pada saat yang bersamaan, mereka justru mentaklidi semua pendapat Syaikh Nasiruddin al-Albani, dan mentahbiskan diri mereka sebagai “mazhab kelima”.
.
Ketiga, salafiyun al-jamiyun (salafiyun yang beringas). Tokoh kelompok ini adalah Syaikh Rabi’ al-Madhkhali. Kelompok ini gemar menyalahkan dan menyerang semua ulama maupun dai yang bertentangan dengan mereka. Tak ada figur yang selamat dari serangan kelompok ini, baik dari zaman klasik maupun modern. Imam Nawawi dan al-Hafiz Ibn Hajar al-Asqalani, termasuk yang mereka salahkan, hanya karena mereka berdua seorang penganut Asy’ariyah. Di antara ulama modern yang sering diserang antara lain : Hasan al-Banna, Sayid Qutb, Syekh Muhammad al-Ghazali, Yusuf al-Qardhawi, Muhammad Imarah, Fahmi Huwaidi, Ali al-Tantawi, dan sebagainya. Kelompok ini menulis beberapa buku untuk menyerang mereka.
.
Keempat, salafiyun pengikut Syekh Abdurrahman Abdul Khalik di Kuwait.
.
Kelima, salafiyun pengikut Syekh Bin Bazz dan Syekh Usaimin di Saudi Arabia.
.
Kedua kelompok ini terakhir ini belum berbentuk organisasi yang rapi.
****
GERAKAN SALAFI MODERN DI INDONESIA muncul di tahun 80-an. Namun pandangan orang-orang terhadap salafi ini tidak begitu bagus. Mereka menganggap salafi adalah sebuah GERAKAN EKSTRIM yang tidak kenal kompromi sama sekali. Sayangnya masyarakat MENYAMARATAKAN gerakan salafi ini. Padahal secara kasar GERAKAN SALAFI INI BISA DIBAGI ke dalam dua bagian yaitu SALAFI YAMANI/ HIJAZI dan SALAFI HARAKI (atau SALAFI IKHWAN).
.
IKHWANI merupakan gerakan Tajdid Haraki yang paling besar dalam sejarah Islam yg dicetuskan oleh gagasan Rashid Ridha - Hasan al-Banna - al-Qardhawi.
Sedangkan manhaj SALAFI HIJAZ adalah gagasan Tajdid Tauhid yg dikepalai oleh Imam Muhammad ben Baz, Ibn Uthaimiin, al-Albani, dan Yemeni connection (Syaikh Muqbil).
.
Walaupun aqidah mereka sama, mereka berbeda pendekatan dalam beberapa isu yaitu dalam masalah pengisolasian terhadap pelaku bid’ah, sikap terhadap politik dan sikap terhadap gerakan Islam lainnya. Kedua aliran ini sangat susah untuk ditemukan.
.
Salafi Yamani CENDERUNG KAKU dalam menghadapi pelaku bid’ah. Mereka sering bentrok dengan masyarakat-masyarakat dan tokoh-tokoh agama setempat. BERBEDA dengan dengan salafi Haraki yang memilih CARA BER-HIKMAH untuk memberantas bid’ah dalam masyarakat.
.
Dalam persoalan POLITIK, Salafi Yamani memandang keterlibatan dalam semua proses politik praktis seperti pemilihan umum sebagai sebuah BID'AH dan penyimpangan. BERBEDA dengan Salafi Haraki yang cenderung menganggap masalah ini sebagai persoalan IJTIHADIYAH belaka.
.
Jika Salafi Haraki cenderung MODERAT dalam menyikapi gerakan lain, maka Salafi Yamani dikenal sangat EKSTRIM bahkan sering tanpa kompromi sama sekali. Contohnya Salafi Yamani menjadikan Ikhwanul Muslimin sebagai musuh utama mereka. KEBENCIAN terhadap Ikhwanul Muslimin mencuat seiring bermulanya Perang Teluk bagian pertama. Mereka mengkritik karya-karya TOKOH IKHWAN seperti Sayyid Qutubh. Mereka juga mencela dengan keras Dr. Yusuf al-Qaradhawy dengan menyebutnya sebagai musuh Allah, Yusuf sang penggunting syariat Islam, dan lain-lain.
.
Dalam bersikap terhadap PEMERINTAH, Salafi Yamani menganggap setiap tindakan atau upaya yang dianggap ingin menggoyang pemerintahan yang sah adalah Khawarij, bughat atau semacamnya. Sebagai konsekwensi dari prinsip ini, maka muncul kesan bahwa kaum Salafi Yamani cenderung enggan melontarkan kritik terhadap pemerintah.
.
Itulah beberapa sebab yang membuat gerakan Salafi dicap gerakan yang ekstrim, karena orang hanya melihat gerakan Salafi Yamani yang cenderung kaku menghadapi masyarakat dan gerakan-gerakan Islam lainnya. Bukan itu saja, gerakan Salafi Yamani sering mengkritik gerakan Salafi Haraki, yang menimbulkan kesan kepada orang luar bahwa gerakan Salafi itu pun berpecah belah.
.
Selain Salafi Yamani dan Salafi Haraki, ada juga yang disebut SALAFI JIHADI. Ini berangkat dari tidak semua Salafi tertarik dengan JIHAD. Salafi Jihadi adalah salafi yang mencintai jihad dan beramal dengan jihad, misalnya gerakan AL-QAEDA dan pihak-pihak mujahidin di Afghanistan serta di Iraq dan Chechnya. Mereka inilah yang sering dirujuk oleh media-media massa pembenci jihad sebagai “TERORIS”. Baca Juga : Kisah-jafar-bin-muhammad-bin-ali
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....