SURGA DAN NERAKA PANDANGAN SYAIKH SITI JENAR
“Anal jannatu wa nara katannalr al anna”, sering digunakan oleh Syaikh Siti Jenar dalam menjelaskan hakikat surga dan neraka. Penulisan yg benar nampaknya adalah “inna al-janatu wa al-naru qath’un ‘an al-ana”
(Sesungguhnya keberadaan surga dan neraka itu telah nyata adanya sejak sekarang atau di dunia ini).
Sesungguhnya, menurut ajaran Islam pun, surga dan neraka itu tidaklah kekal. Yang menganggap kekal surga dan neraka itu adalah kalangan awam. Sesungguhnya mereka berdua wajib rusak dan binasa.
Bagi Syaikh Siti Jenar, surga atau neraka bukanlah tempat tertentu untuk memberikan pembalasan baik dan buruknya manusia. Surga neraka adalah perasaan roh di dunia, sebagai akibat dari keadaan dirinya yang belum dapat menyatu tunggal dengan Allah. Sebab bagi manusia yang sudah memiliki ilmu kasampurnaan, jelas bahwa ketika mengalami kematian dan melalui pintunya, ia kembali kepada Hidup Yang Agung, hidup yang tan kena kinaya ngapa (hidup sempurna abadi sebagai Sang Hidup-Hayun). Yaitu sebagai puncak cita-cita dan tujuan manusia.
Jadi, karena surga dan neraka itu ternyata juga makhluk, maka surga dan neraka tidaklah kekal, dan juga bukanlah tempat kembalinya manusia yang sesungguhnya. Sebab tidak mungkin makhluk akan kembali kepada makhluk, kecuali karena keadaan yang belum sempurna hidupnya. Oleh Al-Qur’an sudah ditegaskan bahwa tempat kembalinya manusia hanya Allah (Rahmad Allah), yang tidak lain adalah proses kemanunggalan ……ilaihi raji’un, ilaihi al-mashir.
Sekarang telah tiba neraka dengan kasus Corona, bagi orang orang yang tidak mengenal. #KemahaesaanhambadenganTuhannya. Baca Juga : Virus-corona-vampir-yang-misterius
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....