BEDA ILMU DAN MAKRIFAT
Perbedaan Ilmu Dan Makrifat
“Ilmu menyadarkan manusia akan adanya Allah sedangkan makrifat membawa manusia kehadirat-Nya”. Ilmu diperoleh dengan mencari, mempelajari, menelaah sehingga memperoleh sebuah kesimpulan dan kesimpulan tersebut disebut sebagai pengetahuan. Untuk mendapatkan ilmu diperlukan panca indera sebagai media penerimanya.
Makrifat tidak diperoleh lewat pencarian dan penelitian, tidak lewat hasil diskusi dan membaca dan tidak pula lewat kajian-kajian. Berpuluh tahun kita mempelajari makrifat dan beribu buku dibaca tidak akan mengantarkan kita kepada makrifat.
Makrifat yang saya maksudkan adalah Makrifatullah yang sering disederhanakan maknanya menjadi mengenal Allah. Makrifat bisa diartikan sebagai kondisi dimana manusia benar-benar telah mengenal Tuhan sehingga tidak ada keraguan sedikitpun dalam hati bahwa sesuatu yang diyakini itu benar-benar Allah. Hal ini terungkap dalam ungkapan Syaikh Abu Yazid Al-Busthami ketika ditanya tentang makna makrifat, Beliau menjawab, “Tiada keraguan sedikitpun bahwa yang aku saksikan adalah Allah”
Makrifat dalam pandangan Abu Yazid adalah Penyaksian (Musyahadah), sebagai syarat awal untuk bisa dikatakan seseorang telah mengenal Tuhannya. Syarat seseorang bisa disebut sebagai muslim apabila telah mengakui Allah dan Rasul-Nya dalam sebuah kalimat pendek, “Aku Bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi Muhammad adalah Rasul-Nya”.
Tahap selanjutnya tentu kalimat itu bukan sekedar diucapkan, tapi kita benar-benar telah menyaksikan Allah SWT dan telah menyaksikan Muhammad sebagai Rasul sehingga kita tidak tergolong sebagai orang yang bersaksi palsu.
Makrifat hanya bisa didapat lewat mujahadah dalam zikir dan ibadah, sehingga akan sampai rohaninya kepada alam Rabbani sehingga sang Hamba menyaksikan akan keagungan zat Allah yang sulit terungkap lewat kata-kata. Tahap ini hanya bisa diperoleh dengan bimbingan Seorang Wali Allah yang sudah sering bolak-balik ke sana sehingga bisa dengan teliti membimbing para murid Beliau untuk menempuh perjalanan kesana.
Kalau ada sebuah karangan yang mengupas tentang makrifat, itu hanyalah ilmu makrifat bukan makrifat itu sendiri. Membaca buku tentang makrifat akan menambah pengetahuan kita tentang makrifat tapi tentu saja tidak bisa membawa rohani kita sampai ke-alam makrifat itu sendiri.
Karena kunci untuk bisa sampai ke Alam Rabbani adalah lewat bimbingan seorang yang ahli, maka sebagai pencari kita berdoa agar Allah dengan sifat pengasih dan penyayang berkenan memperkenalkan kepada kita seorang kekasih-Nya, Ulama pewaris Nabi yang ikhlas tanpa pamrih membimbing kita untuk mengenal Allah SWT. Kita selalu berdoa semoga Allah memperkenalkan kita kepada sosok ulama yang benar-benar mewarisi Nur Muhammad sebagai syarat utama bisa menuntun rohani manusia, bukan ulama hanya sekedar mencari ilmu lewat membaca atau ulama yang disebut ulama karena pakaian dan tampilan fisiknya semata. BacaJuga : Sifat-dari-para-sufi
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan menuntun kita semua menuju kehadirat-Nya, Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....