GOLONG-GOLONGAN YANG DICIPTAKAN OLEH MANUSIA

Tuhan tidak membedakan manusia dalam golongan golongan, manusia sendirilah yang membuat golongan mereka sendiri. Kita semua lahir melalui proses yang sama, kita semua lahir dengan telanjang dan tidak membawa apa apa kedunia.

Semuanya mendapatkan hak hidup yang sama, Mau itu keturunan Ningrat, Raja, Ulama, pemulung bahkan keturunan jenderal sekalipun. Semua mendapat kenikmatan yang sama dari Tuhan, hidup, bernafas, dll.

Golongan golongan yang diciptakan oleh manusia, menunjukkan bahwa kita ini makhluk yang tidak bisa lepas dari rasa ego, ingin dipuji, ingin dibanggakan, Pola pikir seperti ini pada akhirnya cenderung meremehkan dan merendahkan manusia lainnya.

Pola berfikir yang menganggap dirinya yang paling unggul, paling baik, paling bernilai diantara manusia lainnya akan menciptakan rasa ujub pada dirinya, sekecil apapun bentuknya itu.

Kita selalu ingin dinilai lebih dari manusia lainnya dan selalu mengukur diri melalui penilaian orang lain. Seakan begitu pentingnya bagaimana cara mereka menilai kita, padahal mereka juga sibuk dengan bagaimana cara kita menilai mereka. Lucu, ya?

Pada hakikatnya kita semua adalah sama di hadapan Allah, Tidak ada yang spesial atau dilebihkan golongan yang satu dengan golongan yang lainnya. Baik itu status sosial atau suku bangsanya, jadi sesama ciptaan Allah dilarang untuk saling menghina atau merendahkan satu sama lainnya.

Rasulullah bersabda :
"Tiada kelebihan bagi orang Arab atas orang Ajam (bukan Arab) dan tiada kelebihan orang Ajam atas orang Arab kecuali taqwanya."

Dan sabda Nabi lagi :
“sesungguhnya keluarga bani fulan bukanlah yang memiliki kedekatan atau kekhususan bagiku, akan tetapi yang memiliki itu adalah orang-orang yang bertaqwa”.

Jadi tidak ada keutamaan bagi orang arab atas yang lainnya, dan tidak ada keutamaan lebih antara bangsa selain arab dengan bangsa arab, kecuali hanya dengan ketaqwaannya dihadapan Allah.

Kita tidak bisa memilih kita dilahirkan dari keluarga mana, ayah ibu kita siapa, apakah didunia kita lahir dari keluarga miskin atau kaya, bersuku apa, berbangsa apa, dari keturunan siapa karena itu adalah bagian takdir qadha dan qhadar dari Allah baik atau buruk.

Semuanya sudah ditakdirkan pada masing masing manusia, semakin tinggi kedudukannya didunia (seorang yang kaya, ulama, dzurriyat nabi, presiden dll) maka semakin besar tanggung jawabnya dihadapan Allah nantinya. 

Namun walaupun kita dilahirkan sebagai seorang anak petani, anak pemulung dll.. kita tetap harus berusaha tuk merubah diri kita menjadi lebih baik lagi, karena Firman Allah pada manusia, Allah tidak akan merubah nasib manusia jika manusianya tidak mau atau berusaha mengubahnya. Baca Juga : Ideologi-ciptaan-manusia-sangat-lemah

Jadi bisa saja dia dilahirkan sebagai anak seorang petani jika dia rajin menuntut ilmu menjadi seorang ulama atau jika dia giat berusaha akan menjadi seorang yang kaya atau berpangkat, namun tentunya penilaian Allah atau derajat manusia bukanlah pada pangkat dan golongannya didunia dimata manusia. Tapi karena ketakwaanNya di sisi Allah. Wallahu a'lam

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Link

Komentar

SUARA KOTA PONTIANAK

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SUARA KOTA PONTIANAK ||| 🔔E-mail : ptmkspontianak@gmail.com

🚀POPULAR POST

UKRAINA

My blogs

CARA MEMBANGKITKAN NUR QALBU MELALUI ZIKIR NAFI DAN ISBAT BAGI FOMULA TASYAWUF

TUHAN TIDAK BERZAT, BERSIFAT, BERASMA, DAN BERAF'AL.

SEBASTOPOL

🔂 FOLLOWERS