PAK PRABOWO, BERJANJILAH MEMPERBAIKI HUKUM KITA YANG MULAI RUSAK
PAK PRABOWO,
BERJANJILAH MEMPERBAIKI HUKUM KITA YANG MULAI RUSAK
Pak Prabowo dan bang Sandiuno, BAPAK BERDUA harus mau berjanji kepada rakyat agar jaksa sebagai penentu jalannya perkara dibebaskan dari tugas politik dan dinaikkan gajinya. Jaksa Agung selayaknya jangan ikut rapat kabinet dan JANGAN NYAMBI SEBAGAI POLITISI.
Penegak hukum tidak saja harus adil, tapi nampak adil.... mereka harus bisa secara ringan dan lapang dada menjelaskan kepada bangsanya bahwa mereka berada di tengah. Citarasa bangsa akan keadilan harus dinaikkan. Presiden harus memimpin secara adil.
Sejak awal, kader polisi kita harus memasuki ruang pendidikan dengan membentuk kesadaran yang luhur tentang seorang Bhayangkara Negara, seorang pembela hukum dan keadilan. Mereka harus dijaga hidupnya dari kemungkinan menjadi pragmatis dan korup apapun caranya.
Hakim telah mulai kita merdekakan dengan membangun kelembagaan yang mandiri agar hakim tak harus bersentuhan dengan kekuasaan dan politik. Di atas mimbar, hakim memandang ke atas, kepada Tuhan yang memberikannya mandat. Dan kepada realitas yang akan diadilinya.
Pada wajah hakim, jaksa dan polisi haruslah terpancar keteduhan, kepastian hukum dan rasa keadilan yang luhur. Jangan sampai wajah mereka tercoreng oleh vandalisme politik, pesanan orang kaya dan orang kuat. Hukum menjadi timpang, tajam ke bawah tumpul ke atas.
Jika pada hukum yang timpang, keresahan dan gejolak hati rakyat tidak bisa dihindari menjadi sebab kerusuhan dan kekacauan sosial, maka pada payung hukum dan keadilan yang pasti, rakyat berteduh dan hidup dengan tenang dan bersaudara. Itulah masa depan kita. Itulah tugas presiden.
Pak Prabowo dan bang Sandiuno, orang bertanya, apakah bapak berdua bisa menjadi harapan baru bagi lahirnya keadilan di negeri ini? Juga keadilan bagi pegawai KPK, bagi Polisi dan Jaksa serta Hakim yang juga tidak tahu cara keluar dari lingkaran setan ini? Bisakah?
Maka berjanjilah pak, berjanjilah untuk menyisir "Pasal Karet" agar tak ada lagi ruang permainan APH pada teks. Bapak bisa mengangkat menteri hukum dan HAM yang dengan otak hukum terbaiknya memimpin penyisiran itu. Jangan ada lagi lubang pada teks hukum. Cukuplah!
Pimpinlah reformasi kelembagaan hukum, hargai profesionalisme dan kebebasan penyidik, penuntut dan hakim, naikkan gaji mereka, buka lembaganya agar tak ada ruang gelap dan angkatlah anak bangsa yang paling punya reputasi dan kredibilitas memimpin lembaga penegak hukum kita.
Lalu, seperti bapak bilang dalam debat, bapak akan menjadi Chief of Law Enforcement Officer (COLEO) dan saya setuju. Karena presiden adalah kepala negara dan kepala pemerintahan yang memastikan agar keadilan menjadi milik seluruh warga negara. Memang seharusnya demikian.
Presiden harus adil dan Presidenlah yang memimpin penegakan hukum dan keadilan di negeri ini. Jangan atas nama dan pemahaman yang salah soal netralitas tiba-tiba Presiden menonton kezaliman di depan mata seperti sekarang ini. Rakyat jadi frustrasi.
“Kalau Fatimah putriku mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya,” demikian kata Nabi SAW sebagai contoh bagi pemimpin bahwa keadilan harus menjadi milik semua orang. Jangan hukum tajam buat lawan dan tumpul pagi kawan. Jangan hukum padang bulu dan berat sebelah.
Pak Prabowo dan bang Sandiuno berjanjilah agar,
“1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. (2)...”seperti bunyi pasal 27 UUD 1945.
Berjanjilah karena bapak berdua belum pernah memimpin dan berjanjilah agar rakyat bisa menagih janji itu di kemudian hari. Selamat berkampanye kepada bapak berdua Prabowo Sandiuno semoga tetap terang mata hatimu. Sekian.
Sumber : Twitter @Fahrihamzah 13/2/2019 dan Fanspage. Baca juga Pilkada-jakarta-trauma-petahana
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....