JIKA SAYA PENANTANG. JIKA SAYA PETAHANA
(Menyambut Debat Pilpres Pertama 17/1/19)
Definisi sederhana DEBAT adalah merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok. Ada yang tujuan debatnya mengambil keputusan ada juga yang hanya bertujuan untuk menunjukkan siapa yang argumennya paling kuat.
Mungkin KPU punya masalah dalam mendefinisikan makna debat ini sejak awal, maka kita pernah mendengar KPU menyampaikan argumen, ”kita tidak ingin ada kandidat yang dipermalukan”. Jadi debat dianggap bisa berakibat saling memalukan.
Padahal, inti debat itu adu argumen, dan argumen itu bisa berisi logika, fakta, statistik atau retorika dan apapun yang digunakan oleh peserta debat untuk menunjukkan kepada juri (debat kompetisi) atau rakyat dalam debat calon pemimpin negara seperti malam nanti.
Dalam debat kompetisi, ada yang menang dan kalah ditentukan oleh juri. Dalam debat pengambilan keputusan di parlemen khususnya sistem parlementer yang ada oposisi dilanjutkan dengan pengambilan keputusan via voting. Nanti malam debat kampanye Capres di depan rakyat.
Dalam debat kompetisi. Kepentingan juri adalah menilai dari 2 atau lebih peserta mana yang paling kuat argumennya; data, fakta, logika dll. Biasanya, pertanyaannya pun dibuat lebih spesifik agar peserta dapat dinilai dengan lebih mudah terkait data, logika, dll itu.
Dalam debat pengambilan keputusan di parlemen, debat biasanya adalah pendahuluan bagi parlemen dalam mengambil keputusan di mana kubu oposisi berargumen tentang sebuah kebijakan yang akan diambil oleh pihak pemerintah. Lalu, keputusan diambil dengan Voting; setuju/tidak.
Dalam debat kampanye nanti malam, siapa yang harus dipertimbangkan kepentingannya? Kepentingan KPU? Atau kepentingan 2 pasang calon? BUKAN!
Yang penting adalah hak pemilih untuk tahu lebih banyak tentang semua pasang calon yang ada!! Itu masalahnya.
Maka, KPU dan kedua kandidat harus tunduk pada kepentingan rakyat untuk mengetahui seluruh aspek dalam adu argumen itu; narasi pembuka, logika, janji, fakta, reputasi, retorika, dan semua yang bisa terungkap di sana kecuali adu fisik. Jadi debat kampanye lebih luas.
Demi kepentingan rakyat, KPU, panelis, dan capres harus mau buka²an tentang apa saja demi kepentingan rakyat untuk mengetahui apa adanya. Sebab rakyat berhak tahu siapa yang akan memimpin mereka selama 5 tahun ke depan. Siapa yang asli siapa yang palsu, dll.
Demi kepentingan rakyat, kita Harus melawan keinginan siapapun yang mau menjadikan forum debat ini sebagai kegiatan basa-basi yang jauh dari substansi. Debat capres bukan ujian pengetahuan belaka, bukan pula ujian emosi, tapi karakter dan kematangan calon.
Kalau saya calon presiden sebuah negara besar seperti Indonesia, dan saya melihat di ujung saya di sana ada calon lain yang berbicara tanpa data, atau berbohong kepada bangsa, maka di situ nyali saya naik dan saya ingin menerkam calon lain demi mengungkap fakta.
Kalau saya calon presiden, dalam debat saya tidak akan membiarkan ada kandidat lain yang berbicara seenaknya. Karena para kandidat pun harus berpikir ini bukan soal mereka. Ini soal rakyat. Ini soal kebenaran yang dikatakan apa adanya. Lalu biar rakyat memilih.
Kalau saya petahana, saya akan berdiri tegak dengan apa yang sudah saya janjikan kepada rakyat dan sudah saya kerjakan. Saya tidak akan membiarkan penantang menggugat dan meragukan reputasi saya di depan rakyat. Saya akan tutup mulut penantang dengan fakta.
Tapi kalau saya oposisi atau penantang, saya akan bongkar semua fakta tentang kekuasaan yang tidak memenuhi janjinya kepada rakyat. Saya akan bongkar data statistik resmi yang disembunyikan untuk menjelaskan bahwa petahana tidak berbuat apa-apa. Data lawan data.
Kalau saya petahana, saya akan tunjukkan kepada publik bahaya kalau penantang terpilih sebab mereka tidak punya konsep yang kuat dalam menjalankan roda negara. Sebaliknya petahana sudah punya rencana lima tahun berikutnya.
Sebaliknya kalau saya penantang, saya akan yakinkan rakyat bahwa justru petahana yang sudah diberi mandat kuasa tapi tidak berbuat banyak mengubah nasib rakyat INDONESIA. Saya akan jelaskan kesalahan petahana dan seharusnya kita menuju ke mana.
Demikianlah seharusnya, sebuah debat kampanye yang akan membuat hidup suasana pesta demokrasi kita. Dan rakyat akan mendapat untung paling besar. Rakyat akan tercerahkan dan menjadi sangat memahami masalah. Peradaban politik kita akan naik kelas.
Harapan saya, malam ini panggung debat calon presiden akan menjadi satu-satunya tontonan menarik di atas bumi INDONESIA. Semoga dengan itu kita akan mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Arah Baru Bangsa INDONESIA yang gemilang dan aman Sentosa. Amin.
Sumber : Twitter @Fahrihamzah 17/1/2019 Dan fanspage. Baca juga Nasihat-untuk-debat-kedua
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....