JANGAN PILIH KUCING DALAM KARUNG GAN !!! PILKADA 2018 KALIMANTAN BARAT
Hiruk pikuk dan kegaduhan politik di media-media nasional untuk memilih pemimpin daerah (pilkada) semakin memanas saja, meskipun pemilihan itu sendiri masih beberapa bulan lagi. Segala pencitraan dan aksi nyata 'dadakan' menjadi 'jualan' mereka untuk merebut hati calon pemilih. Nah kita, sebagai generasi pemilih ini ada baiknya jangan terbuai lagi dengan janji-janji seperti dimasa lalu. Saatnya kita menjadi pemilih yang kritis dan cerdas, Gan!
Pernahkah kamu melihat orang-orang yang melakukan pemilu? Pemilu atau pemilihan umum adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk menampung pilihan rakyat dalam menentukan wakil-wakilnya untuk menjalankan pemerintahan berpolitik. Pemilu adalah salah satu kegiatan yang menunjukkan sikap demokrasi. Lalu, apa yang dimaksud dengan demokrasi? Yuk kita simak penjelasannya.
Kata demokrasi berasal dari dua kata di dalam bahasa Yunani yaitu demos dan kratos. Demos yang berarti rakyat dan kratos yang bermakna pemerintahan. Bisa kita tarik kesimpulan kalau demokrasi berarti pemerintahan rakyat. Setelah itu, kata demos dan kratos ini digabung hingga menjadi kata tunggal, democracy. Lalu, apa artian sebenarnya dari demokrasi itu? Banyak pendapat tentang artian dari demokrasi ini, yuk kita bahas satu persatu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata demokrasi bermakna sebuah istilah politik yang artinya pemerintahan rakyat. Hal ini berarti, dalam sebuah negara yang berdemokrasi, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat dan pemerintahan dijalankan langsung oleh wakil-wakil yang dipilih oleh rakyat di dalam sebuah pemilihan umum.
Lain lagi dengan arti demokrasi menurut Abraham Lincoln. Mantan presiden Amerika ini mengatakan bahwa demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maksud dari perkataan Abraham Lincoln ini adalah rakyat bisa melakukan kegiatan politik apapun tanpa tekanan dari pihak manapun karena sebenarnya yang berkuasa sepenuhnya terhadap negara adalah rakyat dengan tujuan kepentingan bersama.
Sebagai sebuah konsep politik, demokrasi memiliki arti bahwa ketika menata pemerintahan, rakyat harus memiliki peran yang penting sehingga negara selalu berlandaskan kepentingan rakyat. Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu demokrasi dan perannya dalam kehidupan kita. Berminat untuk belajar lebih lanjut kan?
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani δημοκρατία (dēmokratía) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari δῆμος (dêmos) "rakyat" dan κράτος (kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik negara-kota Yunani, salah satunya Athena; kata ini merupakan antonim dari ἀριστοκρατία (aristocratie) "kekuasaan elit". Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun kenyataannya sudah tidak jelas lagi. Sistem politik Athena Klasik, misalnya, memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan demokrasi sepanjang sejarah kuno dan modern, kewarganegaraan demokratis tetap ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara pada abad ke-19 dan 20. Kata demokrasi (democracy) sendiri sudah ada sejak abad ke-16 dan berasal dari bahasa Perancis Pertengahan dan Latin Pertengahan lama.
Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani, ini sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.
Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi yang pertama adalah demokrasi langsung, yaitu semua warga negara berpartisipasi langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan. Konsep demokrasi perwakilan muncul dari ide-ide dan institusi yang berkembang pada Abad Pertengahan Eropa, Era Pencerahan, dan Revolusi Amerika Serikat dan Perancis. BACA : Strategi-bagi-paslon-pemenang-pemilu
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....