ALAM INSAN 2
Peringkat ketiga setelah
di-tajalli-kan Dirinya pada peringkat WAHDAH maka Empunya Diri yang ada pada Diri Rahasia manusia men-tajalli-kan
lagi Diri-Nya ke satu martabat ASMA
yakni pada martabat Nama-nama atau dinamakan martabat WAHDIAH. Martabat ini terkandung
didalam ayat Lamyalid yaitu sifat yang Qadim lagi Baqa tak-kala menilik wujud Allah
s.w.t.
Pada martabat ini keadaan
tubuh Diri Rahasia telah yang terhimpun adalah ZAT, SIFAT Batin dan ASMA Batin.
Adapun yang dinamakan berhimpun tapi belum bersatu karena pada peringkat ini
sudah dapat ditentukan bangsa masing-masing (langit, bumi, gunung ..), tetapi
perlu diingatkan pada peringkat ini semuanya belum zahir di dalam ilmu Allah
s.w.t, yaitu di dalam keadaan (…) artinya suatu keadaan yang tetap didalam alam
rahasia (ilmu Allah) yang belum zahir.
Pada peringkat ini juga
telah terbentuk Diri Rahasia Allah s.w.t. yang hakiki dalam batin yaitu boleh
dikatakan juga Diri Roh didalam Roh yaitu didalam keadaan nyata tetapi tidak
nyata.
Peringkat keempat
didalam usaha Diri Empunya Diri untuk menyatakan Dirinya, maka DIA
mengolah dirinya untuk membentuk satu batang tubuh halus yang dinamakan
ROH. Pada peringkat ini dinamakan martabat ROH pada Alam ROH.
ROH ini adalah merupakan tubuh batin
hakiki-nya manusia, dimana batin ini sudah nyata Zat-Nya, Sifat-Nya, Asma-Nya, dan
Afa’al-Nya. semuanya sempurna dan lengkap, seluruh anggota-anggota
batinnya tiada cacat, tiada cela dan keadaan ini dinamakan ALAM KHARIJAH yaitu nyata dan
zahirnya pada hakekatnya daripada Ilmu Allah Ta’ala.
ROH ini juga dinamakan Jisim Latif yaitu suatu bentuk
tubuh yang halus. Tubuh Roh ini tidak akan mengalami suka-duka, sakit,
menangis, senang dan hancur.
Martabat ini terkandung
didalam ayat Walamyulad dan berdirilah Dia dengan Diri Tajalli Allah
s.w.t. dan hiduplah Dia buat selama-lamanya. Inilah yang dinamakan keadaan
tubuh hakekat insan yang mempunyai awal dan tiada berkesudahan dan Dialah
sebenar-benarnya yang dikatakan diri Nyata Hakiki Allah pada diri manusia.
Untuk menyatakan DIRINYA ini, Allah s.w.t terus
menyatakan Dirinya melalui Diri Rahasianya itu secara Nyata dengan membawa Diri
Rahasianya itu untuk dikandung pada diri Bapak, maka dalam keadaan ini
dinamakan Alam MISAL. Alam Misal ini
terkandung didalam ayat Walamyakullahu yaitu dalam keadaan
yang tidak bisa digambarkan.
Dalam keadaan ini tubuh
Rahasia Diri Allah adalah masih sama halus seperti di Alam Roh dan tubuh itu
telah terbentuk dengan sempurna pada seluruh anggota batin-nya seperti, Rupa
dan bentuk kasar diri seorang manusia itu, keadaan ini dinamakan keadaan
ke-sempurna-an sifat Roh yang sempurna pada ZAT pada SIFAT pada ASMA dan pada AFA’ALhakikinya
masing-masing.
Diri Rahasia Allah pada
martabat Wujud Allah ini, kemudian tajalikan lagi ke ubun-ubun bapak dan
seterusnya ke Mani Wadi Di
untuk disalurkan kesuatu tempat dan bergabung dengan Diri Rahasia Batin
(Roh) dan diri kasar hakiki didalam tempat bernama RAHIM IBU dan terbentuklahManikam pada
saat persetubuhan.
Perlu di-ingat-kan tubuh
rahasia pada saat itu hidup sebagaimana awalnya, didalam rupa yang Elok dan
tiada binasa dan belum Zahir, dia akan tetap hidup dan tidak mengenal apa arti
mati.
Setelah dari alam Misal
yang dikandung oleh Bapak maka berpindah-lah Diri Rahasia itu melalui Mani
bapak kedalam Rahim ibu, inilah yang dinamakan ALAM IJSAM.
Pada Martabat ini
dinamakan martabat INSANUL KAMIL yaitu batang Diri
Rahasia Allah yang telah di Kamilkan dengan tubuh diri manusia dan
akhirnya dia menjadi KAMIL AL
KAMIL menjadi satu pada zahirnya diantara kedua badan yaitu Rohani dan Jasmani,
dan lahirlah seorang Insan melalui Rahim ibunya dan sesungguhnya martabat bayi
yang baru lahir itu adalah merupakan satu martabat manusia yang paling suci
yang dinamakan INSANUL KAMIL. Baca juga Alam-insan-3
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....