KESADARAN
Ya,
strategi kesadaran, strategi yang menuntut kita untuk bersikap
hati=hati, wawas diri, moderat, serius, dan teliti. Dalam strategi ini,
kesinambungan potensi akal dan hati kita akan diuji, serta kesesuaian
ucapan dan perilaku kita akan diverifikasi.
Untuk
menumbuhkan proses berfikir positif yang efektif, kita harus mampu
membangkitkan kesadaran kita bahwa “manusia, tak peduli darimana ia
berasal, tetaplah manusia, yang memiliki hak menjadi baik sebagaimana
kita”. Bila kesadaran akan hal tersebut mampu kita keluarkan setiap
hari, Insya Allah secara berjenjang dan periodik, pikiran kita akan
terpenuhi kebaikan-kebaikan orang lain, kendati apa yang ia lakukan
mungkin tidak menyenangkan bagi kita.
Dalam
strategi kesadaran ini, kita hanya memerlukan keseriusan diri untuk
mencari kelemahan kita, kemudian menyandingkannya dengan kelebihan orang
lain. Tujuan dari strategi kesadaran adalah untuk mempersempit gerak
nafsu kita yang cenderung ingin merasa lebih baik dibanding orang lain,
ingin lebih menonjol dihadapan manusia, ingin diperlakukan istimewa,
ingin disanjung, ingin dipuji, ingin diperhatikan, ingin popular, dan
lain sebagainya.
Berkah Berpikiran Positif. BACA JUGA KELAPANGAN SAMA DENGAN KELUASAN
Barang
siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kamu
berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka didunia dengan sempurna,
dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Namun, mereka tidak akan
memperoleh balasan di akhirat, kecuali neraka. Sebab apa yang telah
mereka usahakan di dunia menjadi lenyap di akhirat, dan sia-sialah apa
yang telah mereka kerjakan.” (Q.s. Hud [11]:15-16).
Bila
berpikir positif dipandang Allah SWT sebagai kebajikan, tentu terdapat
beragam berkah yang tak kan habis ditulis dalam lembaran=lembaran
kertas. Yang demikian, karena Allah SWT memberikan berkah sebanyak ia
menciptakan makhlukNya. Dengan kata lain, setiap manusia yang mampu
mengoptimalkan akalnya untuk terus berpikir positif, Allah SWT akan
memberinya anugerah sesuai kadar dan kebutuhannya, yang diantaranya :
Menghadirkan Kesembuhan
Metode
pengobatan jelas berbeda dengan rahasia kesembuhan. Metode pengobatan
membutuhkan pengetahuan mengenai khasiat obat-obatan, yang mana
pengetahuan tentang hal tersebut Allah SWT limpahkan kepada para Dokter,
tabib, bidan, dukun, dan lain sebagainya. Melalui orang-orang itu Allah
SWT mempersilahkan manusia untuk berusaha meminta petunjuk maupun
wejangan terkait cara mengobati penyakit yang dideritanya.
Rahasia
kesembuhan tidak seperti itu. Rahasia kesembuhan mutlak berada di
tanganNya, menjadi hak prerogatifNya, dan terserah Dia akan menyembuhkan
melalui apa. Bisa melaui hal-hal yang rasional dan sistematis, maupun
melalui hal-hal yang irasional dan mistis. Allah Maha Kuasa, daun, air,
ludah, tanah, lumpur, api, bunga, akar, batang, rumput, dan lain
sebagainya bisa ia jadikan alat untuk menyembuhkan penyakit. Bagaimana
tidak? Bila Allah SWT begitu mudah menghadirkan penyakit melalui apa
saja yang ia kehendaki. Ya, terserah dia dong mau menghilangkan penyakit
lewat apa.
Berpikir
positif hanyalah satu diantara metode pengobatan yang ia ajarkan guna
menyembuhkan penyakit. Namun, urusan kesembuhan, Allah SWT bisa jadi
tidak memakainya. Berarti percuma kita berpikir positif bila tidak ada
kepastian terkait kesembuhan penyakit? Terserah Anda bila memiliki
pikiran seperti itu. Yang jelas, kalau toh Allah SWT tidak menyembuhkan
penyakit melalui berpikir positif, bukankah melalui berpikir positif
kita mengerti cara penyembuhannya.
Ingatlah!
Prinsip dasar kebajikan adalah “yang dikerjakan menyimpan beragam
berkah dari Tuhan yang siap diturunkan”. Persoalan cara dan alat yang
dipakai Tuhan tidak menjadi penting, karena kebajikan itu sendiri
merupakan berkah dan anugerah istimewa dariNya yang tidak setiap manusia
menerimanya. Bagaimanapun secara pribadi saya meyakini bahwa “berpikir
positif meski dalam kesakitan jelas lebih menyehatkan dibanding berpikir
negativ dalam kondisi sehat”.
Ingatlah! Prinsip dasar kebajikan adalah “yang dikerjakan menyimpan beragam berkah dari Tuhan yang siap diturunkan”. Baca juga Kelapangan-sama-dengan-keluasan
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....