HAKEKAT DIRI VERSI JALALUDDIN RUMI
HAKEKAT DIRI (ILMU HAKIKI)
Hakikat Manusia Dalam Diri
“Karena itu, sementara dalam bentuk engkau adalah mikrokosmos, pada hakikatnya engkau adalah makrokosmos.
Tampaknya ranting itu tempat tumbuhnya buah
padahal ranting itu tumbuh justru demi buah.
padahal ranting itu tumbuh justru demi buah.
Kalau bukan karena mengharap dan menginginkan tubuh,
betapa pekebun itu akan menanam pohon.
betapa pekebun itu akan menanam pohon.
Jadi sekalipun tampaknya pohon itulah yang melahirkan buah (Tapi) pada hakikatnya (justru) pohon itulah yang lahir dari buah.”
#(The Mastnawi 4:30) ♡ WALI ALLAH JALALUDDIN RUMI ♡
(ﻡ) = Syariat = Tanah = Tubuh = Jasmani = Diri Terdiri = Nafas = Kaki (ﺡ) = Tarekat = Angin = Nafas = Hati = Diri Terperi = Tanafas = Tangan (ﻡ) = Hakekat = Api = Darah = Nyawa = Diri Sebenar diri = Amfas = Badan (ﺪ) = Makrifat = Air = Rasa = Rahasia = Diri Tajjali = Nufus = Kepala Yang sebenarnya Diri itu Nyawa, yang sebenarnya Nyawa itu Muhammad, yang sebenarnya Muhammad itu Allah, yang sebenarnya bernama Allah itu Sifat-sifat Allah, maka Sifat-sifat Allah itu berasal dari Zatullah Ta’ala. (Maksudnya : Manusia = Muhammad = Allah = Zat).
Waspadai hal ini :
Bila mana kita mengatakan ALLAH itu adalah MUHAMMAD..?
Bila mana Muhammad mengatakan ALLAH itu adalah TUHAN…?
Keterangan / Ayat :
“AWWALU TAJLI ZATTULLAH TA’ALA BI SIFATIHI”
“Mula-mula timbul Zat Allah Ta’ala kepada Sifatnya". “AWWALU TAJLI SIFATULLAH TA’ALA BI ASMA IHI”.
.
“Mula-mula timbul Sifat Allah Ta’ala kepada namanya". “AWWALU TAJLI ASMADULLAHI TA’ALA BI AF‘ALIHI”.
“Mula-mula timbul nama Allah ta’ala kepada perbuatannya.”
“AWWALU TAJLI AF ALULLAHI TA’ALA BI INSAN”
KAMILUM BI ASMAI.”
“Mula-mula timbul perbuatan Allah Ta’ala kepada Insan yang
Kamil yakni Muhammad RasulNya.”
“QOLAN NABIYI SAW AWWALUMAA KHALAKALLAHU TA’ALA NURI”.
“Berkata Nabi SAW yang mula-mula dijadikan Allah Ta’ala
Cahayaku baru Cahaya sekalian Alam.”
“QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA’ALA RUHI”.
“Yang mula-mula dijadikan Allah Ta’ala Rohku, baru roh sekalian alam". “QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALAHU TA’ALA QOBLI”.
“Yang mula-mula dijadikan Allah Ta’ala Hatiku, bahru hati sekalian alam". “QOLAN NABIYI SAW AWWALU MAA KHALAKALLAHU TA’ALA AKLI”.
“Yang mula-mula dijadikan Allah Ta’ala Akalku, baharu akal sekalian alam”
“QOLAN NABIYI SAW ANA MINNURILAHI WA ANA MINNURIL ALAM”
“Aku cahaya Allah dan Aku juga menerangi Alam”.
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar
SKP : MENANTI KOMENTAR ANDA DALAM RANGKA MEMBERIKAN MASUKAN SARAN DAN PENDAPAT.....