SANG MURSYID (7)

Menemukan Wajah Nurani Mursyid RABITHAH artinya : Memelihara atau menjaga.
Dalam Rabithah, seorang murid menjaga Wajah Nurani Mursyidnya.
Murid ini menjaga agar tercetak Rahasia Dirinya yang “Belum terbentuk”.
Melalui wajah Mursyidnya murid membentuk wajah Mursyidnya yang terdapat dalam dirinya (tolong di baca 2x agar paham maksudnya).
Rabithah = tafakur = semedi = meditasi
Kalaulah dalam aktivitas ini bisa menemukan esensinya = ia telah beribadah selama 70 tahun lamanya.
“Tafakur sesaat lebih baik dari ibadah tujuh puluh tahun”
Sudahkah kita menyadari akan Esensi dari Rabithah..?
Kalaulah sudah menemukan Maha Guru maka gerbang ke Ilahi-an sudah terbuka (maksudnya : kita memiliki kesempatan untuk bertemu dengan-Nya)
Kesempatan emas ini jangan berlalu begitu saja tanpa mendapatkannya.
Kerinduan akan “wajah” yang Agung hendaknya dihidupkan sehingga “wajah” tersebut menampakkan pada diri kita.
Melalui Rabithah “wajah” keagungan itu muncul…“Barang siapa yang berharap bertemu dengan Tuhannya, maka lakukanlah amal saleh, dan janganlah menyekutukan Tuhan dengan yang lain” (Al-Kahfi : 110) Makna ayat diatas : Persyaratan utama untuk menemukan “wajah” Nurani Mursyid dengan melakukan “amal saleh” (maksudnya : amal saleh = Rabithah) dan kalau sudah menemukan Mursyid dalam dirinya maka janganlah menduakan dengan yang lain.
“Hendaklah kamu bersabar bersama dengan orang-orang yang menyeru kepada Tuhan di waktu pagi dan petang, yang mereka cari itu tiada lain hanyalah wajah-Nya” (Al-Kahfi : 28)
Menemukan “wajah” Nurani Mursyid merupakan anugrah yang amat besar dan menjadi nikmat yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Hal semacam ini tidak pernah terdengar oleh telinga sebelumnya, tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah ter-besit dalam hati, itulah WAJAH NURANI MURSYID.
“Tidak ada kenikmatan lain yang di cari-cari orang, kecuali Wajah-Nya yang Agung”
Temukanlah segera wajah Nurani Mursyid dalam batinmu, maka Ia akan menghampirimu, Ia telah menunggu cukup lama untuk menyapamu namun mengapa juga kamu lalai untuk menjenguk-Nya.
Wahai engkau murid-Ku.
Aku menantimu dibatas ketidak mampuanmu.
Luangkan waktumu untuk menjenguk-Ku.
Lupakan sedikit kesibukanmu.
Maka pasti kita akan bertemu.
Jangan berputus asa dalam penantian.
Ketidak-tampak-kan adalah harapan yang menjanjikan.
Dari hari ke hari…
Ku sapa dirimu dalam dirimu.
Ku jamah engkau dari kesunyian hatimu.
Ku tanam rindu dendam, cinta dan pengertian.
Tidakkah engkau sadari tentang keterlibatan-Ku.
Tidakkah engkau rasakan kebersamaan-Ku denganmu.
Tidakkah engkau pahami bahwa Aku adalah kedalaman dirimu sendiri.
Wahai engkau yang sedang menanti…
Sudahkah engkau mengetahui?
Bahwa yang akan datang adalah Mursyidmu sendiri.
Karena duniamu adalah milikNya.
Karena diriNya adalah milikmu.
Bisakah engkau tinggalkan sejenak saja semua kesibukkanmu?
Jikalau kau ketahui yang akan menemuimu adalah Aku?
Sebab Aku adalah sesuatu yang ada dalam Sir-mu.
Dan sebab engkau adalah tempat untuk Sir-Ku.
Inilah makna : “AL-INSANUSIRRI WA ANA SIRRUHU” Baca juga SANG MURSYID (8)

Related Posts



Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Link

Komentar

SUARA KOTA PONTIANAK

ENTER YOUR EMAIL ADDRESS :

DELIVERED BY SUARA KOTA PONTIANAK ||| 🔔E-mail : ptmkspontianak@gmail.com

🚀POPULAR POST

UKRAINA

My blogs

CARA MEMBANGKITKAN NUR QALBU MELALUI ZIKIR NAFI DAN ISBAT BAGI FOMULA TASYAWUF

TUHAN TIDAK BERZAT, BERSIFAT, BERASMA, DAN BERAF'AL.

SEBASTOPOL

🔂 FOLLOWERS